PROSEDUR PENGELOLAAN KELAS
PROSEDUR PENGELOLAAN KELAS
A. Pengertian Prosedur pengelolaan kelas
Di dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:1092), prosedur adalah cara mengerjakan suatu
pekerjaan menurut tingkat-tingkatnya. Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan
yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan
prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama
dari suatu organisasi.
Yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara
kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan
memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan.
Sedangkan Prosedur pengelolaan kelas
merupakanserangkaian langkah kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan agar
tercipta kondisi kelas yang optimal serta mempertahankan kondisi optimal
tersebut supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan
efisien.
Istilah prosedur itu sendiri mengandung arti sebagai
suatu cara atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan
memiliki pola kerja yang tetap yang telah dientukan.
B. Prosedur pengelolaan kelas
Dalam pengelolaan kelas harus dilaksanakan dengan
prosedur tertentu, yang mana prosedur ini merupakan langkah yang dilalui guru
dalam kegiatan belajar mengajar, paling tidak akan mengarahkan proses
pengelolaan kelas yang lebih terarah dan teratur. Untuk itu terdapat dua
prosedur pengelolaan kelas, yaitu prosedur bersifat Preventif(pencegahan), dan
prosedur yang bersifat Kuratif (penyembuhan).
1. Prosedur Preventif (pencegahan)
Merupakan mencegah suatu tindakan sebelum adanya
penyimpangan khususnya didalam kelas agar tidak mengganggu proses belajar
mengajar. Prosedurnya antara lain:
a)
Peningkatan kesadaran diri sebagai guru, sehingga guru dapat
meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang merupakan modal dasar
dalam melaksanakan tugasnya.
b)
Peningkatan kesadaran pada siswa, sehingga siswa dapat meningkatkan
kesadaran serta dapat menghindarkan diri peserta didik dari sikap yang tidak
terpuji, seperti sikap malas, sikap mudah putus asa, mudah ,marah, mudah
kecewa, mudah tertekan oleh peraturan sekolah dan sebagainya. Selain itu, guru
juga sebaiknya memperhatikan kebutuhan, keinginan dan memberikan dorongan pada
siswanya, menciptakan suasana saling pengertian, saling menghormati dan rasa
keterbukaan antara guru dan siswa.
c) Sikap
polos dan tulus dari guru, sehingga guru dapat mempengaruhi lingkungan belajar
siswa. Karena tingkah laku, cara menyikapi dan tindakan guru merupakan stimulus
yang akan direspon oleh para siswa.
d)
Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan. Sebaiknya guru dapat
mengidentifikasi tingkah laku siswa yang menyimpang baik bersifat individual
maupun kelompok, atau bahkan penyimpangan yang disengaja. Dan juga guru
sebaiknya belajar dari berbagai pengalaman guru-guru lainnya yang gagal ataupu
yang berhasil, untuk mencari alternatif yang bervariasi dalam menangani
berbagai persoalan pengelolaan kelas.
e)
Menciptakan kontrak sosial. Yaitu sebuah daftar aturan atau kontrak,
tata tertib beserta sanksinya yang mengatur kehidupan di kelas yang mana harus
disetujui oleh guru dan siswa.
2. Prosedur
Kuratif (Penyembuhan)
merupakan tindakan tingkah laku yang menyimpang yang sudah terlanjur
terjadi agar penyimpangan tersebut tidak berlarut-Iarut dan mengembalikannya
dalam kondisi yang menguntungkan bagi berlangsungnya proses belajar.
Adapun langkah-langkahnya yaitu:
a)
Mengidentifikasi masalah, gunanya untuk mengenal dan mengetahui
masalah-masalah pengelolaan kelas.
b) Menganalisis masalah, guru menganalisis
penyimpangan siswqa dan menyimpulkanlatar belakang dan sumber-sumber dari
penyimpangan, selanjutnya menentukan alternatif penanggulangannya.
c) Menilai
alternatif pemecahaan, guru menilai alternatif pemecahan yang sesuai, kemudian
memilih alternatif pemecahan yang dianggap sudah tepat serta melaksanakannya.
d)
Mendapatkan balikan, guru melakukan kilas balik agar alternatif
pemecahan yang dipilih tadi sesuai target yang sudah direncanakan. Dengan cara
guru membentuk pertemuan dengan peserta didiknya untuk perbaikan dan
kepentingan siswa dan sekolah, semata-mata untuk kepentingan bersama.
prosedur
kelas harus dimonitor dengan baik. Guru juga harus berespons kepada hampir
setiap penyimpangan peraturan atau prosedur. Ketika guru mengumumkan bahwa
kelas atas siswa individu tidak benar mengikuti prosedur, pendekatan terbaik
adalah untuk meminta siwa menetapkan prosedur yang benar dan kemudian
mempraktikkannya.